Akhir-akhir ini, marak kasus pembunuhan yang dilakukan ayah ke anak kandung.
Kasus pertama terjadi di kabupaten Pati, Jawa Tengah. Seorang ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia tiga bulan.
Awalnya, sang tersangka melaporkan kehilangan anaknya kepada polisi bersama sang istri. Sebelumnya, ia bahkan melakukan sejumlah ritual agar putrinya bisa segera ditemukan.
Namun semua ini hanyalah rekayasa belaka. Dari keterangan saksi serta barang bukti yang dikumpulkan polisi, bayi berusia 3 bulan itu ternyata dibunuh dan dibuang ke sungai oleh ayah kandungnya sendiri.
Pelaku mengaku tak tahan dengan tangisan anaknya saat ditinggal istri berjualan. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal tentang perlindungan anak dengan ancaman hukum penjara seumur hidup.
Kasus kedua terjadi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tanpa rasa menyesal, pengaku mengungkap alasan membunuh putri kandungnya yang berusia 9 tahun.
Pelaku mengungkap membunuh putrinya di rumah kontrakan usai 3 hari ditinggal sang istri. Polisi mengungkapkan korban ditusuk berulang kali.
Naasnya, malam sebelum dibunuh ayahnya, korban sempat menggambar dan menulis pesan yang menyayat hati untuk teman-temannya.
Kasus ketiga datang dari Depok, Jawa Barat.
Seorang suami tega menganiaya istrinya dengan sadis dan membunuh putrinya yang berusia 11 tahun.
Sang istri yang terluka parah langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, sementara jenazah sang anak dibawa ke rumah sakit Polri Keramat Jati untuk diotopsi.
Pelaku mengaku kerap bertengkar dengan sang istri terkait utang piutang, dan semakin emosi saat sang istri meminta cerai.
Pelaku mengaku mengonsumsi sabu sebelum membunuh sang anak.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/408374/tak-tahan-dengan-tangisan-anaknya-dan-bertengkar-dengan-istri-ayah-bunuh-anak-kandung-pop-news